SEJARAH DESA KARANGKAMULYAN
Menurut cerita orang tua / sesepuh Desa Karangkamulyan, kira-kira tahun 1982-an Desa Karangkamulyan satu desa dengan Desa Ciawilor, pada waktu itu namanya Desa Aris. Desa Aris bukan merupakan Ibu Kota Kecamatan maupun kewadanan. Adapun Kecamatannya berpusat di Desa Sidaraja sedangkan kewadanannya di Lebakwangi.
Pada Tahun 1870 ibu Kota kewadanan Lebakwangi dan ibu kota Kecamatan Sidaraja berpindah ke Desa Aris. Sejalan dengan berpindahnya ibu kota Kecamatan dan ibu kota kewadanan maka Desa Aris dipecah menjadi dua. sebelah selatan dinamakan Ciawigebang dan sebelah utara Ciawilor. Karena melihat geografis Ciawigebang cukup strategis, untuk itu Ciawigebang dijadikan kota kewadanan dan kecamatan tidak di Ciawilor, padahal para tokoh dan pemuka termasuk para pemimpinnya berdomisili di Desa Ciawilor. Dan sebelum ada Desa Aris dipecah menjadi dua, sebagai pusat pemerintahannya di Desa Ciawilor. Sehingga Desa Ciawilor dikenal dengan sebutan Desa kolot.
Adapun latar belakang pemberian nama Desa Ciawilor menurut sejarah, wilayah Ciawigebang dibawah kekuasaan Sultan Muda Gebang yang bernama Pangeran Sutajaya Upas. Karena pada waktu itu yang berkuasa adalah di bawah Adipati Gebang. maka setelah Desa Aris dipecah menjadi dua bagian, untuk nama desa pun diambil dari bahasa wewengkon Jawa yaitu Ciawigebang dan Ciawilor. Selain itu juga di Daerah/wilayah Kecamatan Ciawigebang, tepatnya di Desa Muncangela tumbuh pohon gebang. Untuk memberi nama tersebut tidak Ciawikaler atau Ciawikidul tetapi Ciawigebang. Untuk lambang Kecamatan Ciawigebang pun adalah pohon gebang.
Desa Ciawilor setelah dipecah yang semulanya Desa Aris merupakan pusat pemerintahan. Hal ini karena para tokoh dan yang memegang kekuasaan berada di Ciawilor dengan bukti :
- Setelah Desa Aris dipecah menjadi Desa Ciawigebang dan Ciawilor yang menjadi kepala desanya yaitu Kuwu Aris.
- Seorang yang berpengaruh, pelarian dari kerajaan Mataram membawa misi agama Islam dan menjadi panutan yang namanya Buyut Sumakti, sekarang kuburannya berada di Ciawilor tepatnya di Munjul.
- Seorang pemuka atau tokoh yang bernama Buyut Rurah dimakamkan di Ciawilor.
- Buyut Astrewangsi dikenal seorang tokoh. Pada waktu itu beliau memiliki seekor kuda kesayangan yaitu kuda putih. Sampai sekarang selanya (pakaian kuda) masih berada di warga kampung Babakan Desa Ciawilor, dan kuburan Buyut Astrewangsi ada di Babakan Ciawilor.
- Kuburan Buyut Astreyuda ada di Pasir Kondang Karangkamulyan.
- Demang Wirengrana, seorang mantan wedana kuburannya di Depok Ciawilor.
- Kira-kira tahun 1860 dari kesultanan keraton Cirebon mendengar bahwa daerah Kuningan timur ada yang menguasai, maka Sultan Cirebon mengutus seorang ulama bernama Embah Erat untuk datang di Desa Ciawilor. Kemudian ia bermukim di Kampung Babakan. Adapun tugasnya untuk mengembangkan agama Islam sekaligus menjadi pemimpin umat. Sedangkan panggilan Embah Erat karena beliau sebagai pemegang hukum (Pengadilan Agama Islam) di Kabupaten Kuningan, yakni beliau bertugas mengadili (melandrat). Jadi julukan Embah Erat diambil dari suku kata akhir landrat.
Kemudian pada tanggal 12 Desember Tahun 1982 Desa Ciawilor di pecah/di Pekarkan menjadi 2 desa yaitu Desa Karangkamulyan
Sekarang Desa Karangkamulyan termasuk salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekarjaya dan Desa Cigarukgak, Kecamatan Ciawigebang.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pamijahan, Kecamatan Ciawigebang.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ciawilor dan Desa Ciawigebang, Kecamatan Ciawigebang.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ciawilor dan Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang.
Adapun urutan Kepala Desa yang pernah memerintah di Desa Karangkamulyan sebagai berikut :
- 1. Tahun 1982 - 1983 Bapak Mod Suhaemi (PJS)
- 2. Tahun 1984 - 1993 Bapak Kuwu Sapjan
- 3. Tahun 1994 - 1995 Bapak Suhendi (PJS)
- 4. Tahun 1995 - 1996 Bapak Toni Nuraman(Plh) Stap Kecamatan
- 5. Tahun 1997 - 2005 Bapak Kuwu Rosidin Sag
- 6. Tahun 2006 - 2007 Bapak Jamhari (PJS)
- 7. Tahun 2007 - 2013 Bapak Kuwu Uus Usmana BA
- Tahun 2013 Bapak E Muh Arudin (PJS)
- 9. Tahun 2013 - 2019 Bapak Kuwu Uus Usmana BA
- Tahun 2019 Usep Susanto (PJ) Staf UPTD PUTR Ciawigebang
- Tahun 2019 – 2025 Bapak Kuwu Yayat Supriyatna
Desa Karangkamulyan terletak 1 Km dari ibu kota Kecamatan 16 Km dari Ibu Kota/Kabupaten dan 187 Km menuju Ibu Kota Provinsi Jawa Barat adapun keadaan areal tanahnya terdiri dari tanah sedang. Hal ini terbukti dengan tumbuhnya berbagai tanaman palawija maupun pohon tahunan. Namun keadaan sawah dan tegalan termasuk jenis tanah tadah hujan, karena dalam satu tahun hanya bisa digarap satu kali sesuai dengan keadaan hujan. Adapun jenis yang tumbuh diantaranya adalah Padi, Jagung, Ketela pohon, umbi-umbian, mangga, kelapa, petei dan pohon tahunan lainnya.